Kesehatan
mentaal : konsep sehat berdasarkan dimensi-dimensinya, sejarah kesehatan
mental, dan teori kepribadian sehat.
Kesehatan mental ternyata dipengaruhi
oleh gaya hidup. Kondisi lingkungan yang kurang baik cenderung berdampak buruk
terhadap kesehatan mental seseorang. Contohnya seperti mengkonsumsi minuman
beralkohol dan menggunakan obat-obatan terlarang dapat memicu terjadinya
gangguan kesehatan mental atau depresi. Kesehatan mental mempunyai konsep sehat
berdasarkan dimensi-dimensinya.
1. Konsep sehat berdasarkan dimensi-dimensinya :
1. Dimensi emosi
1. Konsep sehat berdasarkan dimensi-dimensinya :
1. Dimensi emosi
Sehat secara dimensi adalah seseorang
yang dapat mengontrol atau mengekspresikan perasaan yang ada dalam dirinya,
seperti marah, dan kesal secara berlebihan.
2.
Dimensi Intelektual
Orang yang dapat memecahkan masalahnya
dengan tenang, merupakan orang yang mampu menyelesaikan masalahnya sendiri.
3.
Dimensi sosial
Seseorang dapat melakukan perannya dalam
berinteraksi atau berhubungan dengan orang lain dalam ruang lingkup yang baik.
4.
Dimensi fisik
Kesehatan dalam fisik adalah seseorang
dalam keadaan tidak ada penyakit dan organ tubuh normal.
5.
Dimensi Mental
Kesehatan mental adalah suatu keadaan
yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal
dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain.
6.
Dimensi spiritual
spiritual adalah kehidupan
kerohanian. Orang-orang yang sehat secara spiritual adalah orang-orang yang
menyerahkan diri kepada agama kepercayaannya masing-masing, dan kondisi jiwa dan
id mereka secara rohani di anggap sehat karena mereka mempunyai pikiran yang
jernih dan tidak melakukan hal-hal dalam luar batas dan juga berpikir secara
rasional.
2. Sejarah
kesehatan mental
Zaman dahulu
orang menduga bahwa penyebab penyakit mental adalah setan, roh-roh jahat dan
dosa-dosa. Oleh karena itu para penderita penyakit mental dimasukkan dalam
penjara-penjara di bawah tanah atau dihukum dan diikat erat-erat dengan rantai
besi yang berat dan kuat. Namun, lambat laun ada usaha-usaha melalukan
perbaikan dalam mengatasi orng-orang yg mengalami gangguan mental.
Kesehatan
mental ungkapan ini diciptakan oleh W. Swetster di tahun 1843, dan penuh dengan
konten yang sebenarnya melalui "pribadi" pengalaman berkumpul oleh
ahli asuransi Beers Amerika. Tujuannya adalah untuk memastikan perawatan yang
lebih manusiawi dari sakit mental, cara bagaimana tujuannya ini dilakukan dalam
konteks yang lebih luas melampaui domain perawatan kesehatan tidak bisa disebut
hanya kejiwaan.
Kesehatan
mental mulai berkembang sejak perang dunia ke II .Sejak awal perang dunia ke II
kesehatan mental bukan lagi suatu istilah yang asing bagi orang – orang .Dalam
bidang kesehatan mental kita dapat memahami bahwa gangguan mental itu telah
terjadi sejak awal peradaban manusia dan sekaligus telah ada upaya-upaya
mengatasinya sejalan dengan peradaban.
Namun
seiring jaman yang semakin maju dan perkembangan ilmu pengetahuan Philippe
Pinel di Perancis dan William Tuke dari Inggris, mengadakan perbaikan dalam
menanggulangi orang-orang yang terganggu mentalnya.
3. pendekatan kesehatan mental
Seseorang dapat dikatankan mencapai taraf
kesehatan jiwa, jika ia dapat kesempatan untuk mengembangkan potensialitasnya
menuju kedewasaan, ia bisa menghargai orang lain dan dirinya sendiri, ada 3
teori dalam kesehatan mental, yaitu :
a. Orientasi klasik
Seseorang
dapat dikatakan sehat jika orang tersebut tidak mempunyai kelakukan dan
perasaan tertentu, seperti rasa rendah diri, rasa lelah, cemas, ketegangan,
yang dapat menimbulkan perasaan sakit atau tidak sehat yang dapat mengganggu
kegiatan sehari-hari.
b. Orientasi
penyesuaian diri
seseorang
dapat dikatakan sehat jika pada hubungan antara individu dengan lingkungannya.
Orang yang sehat secara psikologis adalah orang yang mampu mengembangkan dirinya
sesuai dengan tuntutan orang lain serta lingkungan sekitarnya.
c. Orientasi
perkembangan potensi
Keharmonisan
antara pikiran dan perasaan dapat mebuat tidakan seseorang tampak matang dan
wajar, dalam mencapai beberapa taraf kesehatan jiwa, jika seseorang dapat
kesemoatan untuk mengembangkan potensialitasnya menuju kedewasaan, bisa
menghargai dirinya sendiri dan bisa di hargai oleh orang lain.
4.
Teori kepribadian sehat menurut :
a.
Aliran psikoanalisa
freud menganggap bahwa kesadaran hanya
merupakan sebagian kecil saja daripada seluruh kehidupan psikis,Freud
memisahkan psyche itu sebagai gunung es ditengah lautan yang ada diatas
permukaan air laut itu menggambarkan kesadaran,sedangkan dibawah permukaan air
laut-yang merupakan bagian terbesar menggambarkan ketidaksadaran.Di dalam
ketidaksadaran itulah terdapat kekuatan-kekuatan dasar yang mendorong
pribadi.Karena itu untuk benar-benar memahami kepribadian manusia.
b.
Aliran behavioristik
Pandangan behavioristic dengan
menekankan pada aspek observasi dan proses internal individu.Bagi mereka yang
beraliran kognitif.Pandangan bandura dirasakan lebih lengkap dibandingkan
pandangan ahli behavioristic lainnya.Oleh karena teorinya disebut teori belajar
social atau modeling.Prinsipnya adalah perilaku merupakan hasil interaksi
resiprokal antara pengaruh tingkah laku,kognitif dan lingkungan.
c.
Aliran humanistik
Menurut aliran humanistik kepribadian yang sehat,
individu dituntut untuk mengembangkan potensi yang terdapat didalam dirinya
sendiri. Bukan saja mengandalakan pengalaman-pengalaman yang terbentuk pada
masa lalu dan memberikan diri untuk belajar mengenai suatu pola mengenai yang
baik dan benar sehingga menghasilkan respon individu yang bersifat pasif.
Ciri dari kepribadian sehat adalah mengatualisasikan
diri, bukan respon pasif buatan atau individu yang terimajinasikan oleh
pengalaman-pengalaman masa lalu. Aktualisasi diri adalah mampu mengedepankan
keunikan dalam pribadi setiap individu, karena setiap individu memiliki hati
nurani dan kognisi untuk menimbang-nimbang segala sesuatu yang menjadi
kebutuhannya.
d. Pendapat allport
Konsep diri (self) merupakan suatu bagian yang penting
dalam setiap pembicaraan tentang kepribadian yang sehat. Baik kata maupun
konsep tersebut tampaknya sederhana sampai kita
mulai memeriksa bermacam-macam cara bagaimana ahli-ahli teori
kepribadian berusaha menjelaskan sifat dan fungsinya. Bermacam-macam penjelasan
mungkin membingungkan kita tentang apa kiranya arti dari istilah yang sederhana.
Allport tidak menggambarkan perkembangan kepribadian menurut tingkat-tingkat
yang jelas, seperti halnya dengan perkembangan diri. Kekurangan perhatian
terhadap perkembangan kepribadian ini adalah sesuai dengan kepercayaannya bahwa
kepribadian dewasa merupakan fungsi dari masa sekarang dan masa yang akan
datang seseorang daripada masa lampaunya.
e. Pendapat Rogers
Tidak seperti Allport, yang datanya semata-mata
diperoleh dari studi tentang orang-orang dewasa yang matang dan sehat, Rogers
bekerja dengan individu-individu yang terganggu yang mencari bantuan untuk
mengubah kepribadian mereka. Untuk merawat pasien-pasien ini, Rogers
mengembangkan suatu metode terapi yang menempatkan tanggung jawab utama
terhadap perubahan kepribadian pada klien. Karena itu disebut “terapi yang
berpusat pada klien”.
f. Pendapat Maslow
Dalam pandangan Maslow, semua manusia memiliki
perjuangan atau kecenderungan yang dibawa sejak lahir untuk mengaktualisasikan
diri. Akan tetapi ada lebih banyak hal yang terkandung dalama teorinya tentang
dorongan manusia. Ada beberapa prasyarat untuk mencapai aktualisasi diri ialah
memuaskan empat kebutuhan yang berada dalam tingkat yang lebih rendah : 1.
Kebutuhan kebutuhan fisiologis, 2. Kebutuhan- kebutuhan akan rasa aman, 3.
Kebutuhan-kebutuhan akan memiliki dan cinta, 4. Kebutuhan-kebutuhan akan
penghargaan. Kebutuhan-kebutuhan ini harus sekurang-kurangnya sebagiannya
dipuaskan dalam urutan ini, sebelum timbul kebutuhan akan aktualisasi diri.
g. Pendapat Erick Fromm
Apa yang penting dalam mempengaruhi kepribadian ialah
kebutuhan-kebutuhan psikologis yang tidak dimiliki oleh binatang-binatang lebih
rendah. Semua manusia baik sehat dan tidak sehat didorong oleh
kebutuhan-kebutuhan tersebut. Perbedaan antara mereka terletak dalam cara
bagaimana kebutuhan-kebutuhan ini dipuaskan. Orang-orang sehat memuaskan
kebutuhan-kebutuhan psikologis secara kreatif dan produktif. Orang-orang yang
sakit memuaskan kebutuhan-kebutuhan tersebut dengan cara-cara irasional.
Schultz, Duane.(2011).psikologi pertumbuhan:model-model
kepribadian sehat.Yogyakarta:Kanisius